Untukmu

Waktu akan bergerak, berlalu, berjalan, dan semoga karenanya sedihmu beranjak meninggalkan.

Aku tahu rasanya hidup dengan perasaan sedih hingga berhari-hari. Tidak semangat. Rasanya ingin berhenti, tapi di sisi lain merasa tak boleh terus begini.

Rasanya ketika kenyataan harus tak sejalan itu, menyedihkan. Rasanya ketika yang terjadi jauh dari ekspektasi itu, nyeri di hati.

Tapi mau bagaimana lagi, jika ini yang harus terjadi. Mau tak mau harus diterima, karena berusaha menolak pun malah hanya akan menambah sesak di dada.

Jadi, berusahalah menerima sembari berupaya menumbuhkan percaya, bahwa Tuhan pasti punya banyak hal baik di depan sana.

Meski rasanya susah sungguh, percayalah jika kecewamu kemarin akan memberimu banyak pelajaran. Salah satunya tentang tak terlalu besar dalam menaruh harapan. Entah pada usahamu atau seseorang.

Tahun ini semoga lukanya tak sekadar perih, namun juga buatmu semakin gigih. Sakitnya tak hanya buatmu mengeluh, tapi juga membuatmu tangguh. Jatuh bangunnya tak hanya buatmu sakit, namun juga buatmu selalu bangkit.

Semoga cepat sembuh yaa, semoga lekas berdamai :D

Semoga kamu tak kehilangan semangat untuk kembali memulai atau melanjutkan perjuanganmu yang belum usai.

Related posts:

Dust coats the curved surface There should be shine, But neglect has its patina too: the soft felting of years Silver blackening underneath, monogram and filigree obscured. A hand mirror and hair…

My father never cries, but after my mom told us the news, I saw tears in his eyes. My father and I were both devastated. My mom and I never had a good relationship. She would beat me and insult me a…

The Electrical Life of Louis Wain is inspiring and offers us important lessons to learn for our lives. It's elegant, poetic and romantic. A must-watch.